Jenis Jenis Kulit Sapi

Bahan kulit sapi merupakan salah satu jenis hasil ternak yang dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam produk fasion. Hal ini disebabkan kulit api mempunyai teksturnya lebih bagus, awet dan tahan lama. Kulit sapi termasuk jenis kulit yang paling banyak digunakan dalam proses produksi tas kulit, jaket, dompet kulit maupun sandal kulit serta produk fasion lainnya.

Secara umum jenis kulit sapi ditentukan oleh proses yang dikenal dengan istilah ‘penyamakan.’ Penyamakan kulit merupakan suatu proses untuk mengubah kulit mentah (hide/skin) yang bersifat labil (mudah rusak oleh pengaruh fisik, kimia dan biologis) menjadi kulit yang stabil terhadap pengaruh tersebut yang biasa disebut kulit tersamak (leather). Penyamakan terdiri dari tiga tahap yakni tahap awal (berupa perendaman), penyamakan dan terakhir tahap finishing. Kulit sapi dengan kualitas yang baik adalah yang melewati semua tahap secara sempurna dan diproses denga perlakukan khusus.

Ada beberapa bahan kulit sapi asli yang digunakan untuk membuat produk fasion. Hal ini penting diketahui karena akan sangat berguna jika kita akan membeli kerajinan tas kulit, dompet kulit, atau sandal kulit baik secara online maupun di toko galery kerajinan kulit yang anda kunjungi. Berikut ini beberapa jenis kulit yang digunakan untuk membuat tas kulit, jaket, dompet kulit maupun sandal kulit serta produk fasion lainnya. Secara umum bahan kulit sapi yang biasa digunakan untuk membuat berbagai macam produk fashion sendiri secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat macam kategori. Diantaranya berupa kulit sapi nabati, kulit sapi krom, kulit sapi pull up, dan kulit sapi suede.

Kulit Sapi Nabati
Kulit sapi nabati yang bersifat tebal dan kaku memang harganya tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan jenis kulit sapi lainnya. Meski demikian kualitas bahannya tetap terjaga dengan baik. Kulit nabati adalah jenis kulit dengan karakter yang keras dan kaku. Dinamakan kulit nabati karena kulit ini didapat dari penyamakan dengan bahan-bahan nabati bukan buatan. Jenis kulit ini berwarna putih agak kemerahan, atau dengan kata lain pink, tapi tidak pure pink, karena terkadang ada juga yang terlihat putih, tergantung keberhasilan pada proses penyamakan.
Kebanyakan pengrajin kulit menggunakan kulit nabati karena harganya yang murah serta banyak dijual di pasaran. Jenis kulit nabati ini masih bisa untuk diwarna, karena memang dari proses penyamakan tidak menggunakan minyak pewarna yang dapat menutupi bagian permukaan kulit. Akan tetapi penggemar leather goods lebih menyukai barang-barang dengan warna asli pada kulit nabati karena merupakan ciri khas dari kulit sapi.

Kulit Sapi Krom
Kulit sapi krom diproses menggunakan bahan kimia acid, garam dan chromium sulfat pada kulit. Dalam pembuatannya, kulit melalui proses liming (membuang bulu pada kulit dan kemudian pikel yang meninggalkan garam sebelum digantikan dengan chromium sulfat. Jenis krom biasanya bisa langsung dirasakan di tangan anda, karakter lemas dan permukaan telah di emboss dengan berbagai texture dan warna sperti gambar (texture kulit jeruk). Kulit krom memiliki beberapa jenis teknik finishing seperti pigmented, pull up, buffed dan lainnya. Permukaan kulit pada jenis krom terkadang sudah tidak terlihat bekas gigitan kutu, goresan luka, lipatan kulit seperti alami, karena proses finishing yang dengan menutup semua ketidaksempurnaan.
Kulit sapi krom yang memiliki karakteristik tebal namun tergolong lembut dan agak halus, dari sisi harga memang lebih mahal dari jenis kulit sapi nabati. Tingkat ketebalannya yang sempurna menjadikan kulit sapi krom sangat sesuai jika digunakan untuk membuat sepatu formal atau sepatu pantofel.

Kulit Sapi Pull Up
Kulit sapi pulp up yang bersifat tebal, lembut, dan lentur, bahan kulit ini sangat sesuai jika digunakan untuk membuat kerajinan tas dan dompet kulit dengan kualitas super. Kulit pull up ini meggunakan bahan kimia dalam proses penyamakan, hasilnya jauh lebih lentur dan lemas. Walau sudah diberi warna, namun di permukaan kulitnya masih terlihat jelas tekstur kulit yang menjadi ciri khas ketika sudah menjadi produk fashion.
Kulit Sapi jenis pull up adalah jenis kulit sapi anilin yang diaplikasikan dengan oil dan wax. Saat kulit ditarik akan menampakan perubahan warna pada warna dasar. Dalam prosesnya ketika kulit ditarik, oil dan wax akan terpisah dan menunjukan warna di lekukan akan lebih terang dibandingkan warna di permukaan atas. Kulit sapi pull up ini juga rentan jika terkena goresan kuku atau goresan benda. Tetapi pada umumnya goresan yang merubah warna jika digosok maka warna yang berubah tadi akan kembali seperti warna dasar permukaan.

Kulit Sapi Suede
Jenis kulit Suede adalah jenis bahan kulit yang diproses secara terbalik, yaitu disamak dari bagian dalam kulit binatang . Kulit sapi suede adalah kulit dengan bulu halus yang tertidur pada bagian bawah yang biasanya disembunyikan, disamping itu juga memiliki tekstur yang sedikit kasar (seperti beludru namun lebih kasar) dan cenderung lebih tipis dibanding kulit-kulit yang lainnya. Meskipun umumnya lembut, tipis dan lentur, suede sangat mudah menjadi kotor dan cepat menyerap cairan, dan dapat merusak materi secara permanen